Chun lian adalah sepasang
tulisan di atas kertas merah. Maksud menempel chun lian adalah untuk
mengusir hantu dalam rumah atau mencegah roh-roh jahat masuk ke dalam rumah
atau suatu wilayah untuk mengganggu anggota rumah atau warga.
Mengapa orang-orang di daratan China mempunyai keyakinan seperti itu?

Umumnya mereka tidak berani keluar lubang dan masuk ke hutan
pohon persik, karena ada dua penjaga yang sangat galak, yakni Shen Tu dan
adiknya Yu Lei. Shen Tu dan Yu Lei sangat perkasa dan kuat, sampai-sampai
binatang-binatang buas di gunung itu sangat takut terhadap mereka. Si harimau
tua yang paling di takuti oleh para siluman pun takut terhadap Shen Tu dan Yu
Lei. Jika para siluman berani macam-macam mencuri buah persik, dengan cepat
Shen Tu dan Yu Lei menangkap mereka dan membuangnya ke sarang harimau untuk
jadi santapan lezat harimau-harimau gunung. Para siluman dan hantu tidak pernah patah arang untuk
mencari jalan agar bisa berbuat jahat sesuka mereka.
Sementara itu, hari sudah larut malam, dan setelah memeriksa
semuanya, Shen Tu dan Yu Lei pun tertidur. Si hantu kecil (bawahan ketua hantu) mulai beraksi ke
ruangan tidur Shen Tu dan Yu Lei. Hantu kecil itu agak takut juga, karena
senjata itu ada di samping kepala Shen Tu dan Yu lei. Namun, mengingat bahwa
jika senjata tidak diambil, mereka akan seterusnya meranam, dengan tekad yang
kuat, ia mendekatinya. Shen Tu dan Yu Lei tidak terbangun. Dengan semangat si
hantu kecil pulang ke istana mereka. Teman-teman dan rekan sejawatnya pun menyambut dengan
kegirangan. “Ha-ha-ha… mereka tak akan berdaya menangkap kita lagi. Ayo,
saatnya kita berpesta. Kita keluar sarang dan segera mengacaukan para penduduk
desa.” Mereka dengan bangga menyambut gembira kebebasan mereka. Bahkan para
siluman pun berani berteriak untuk mengganggu Shen Tu dan Yu Lei.
Shen Tu dan Yu Lei bersiap menangkap para siluman pengacau,
tetapi tiba-tiba mereka sadar bahwa senjata mereka sudah hilang. Mereka mencoba
mencari, tetapi tidak mendapatinya. Dari kejauhan terlihat si hantu kecil
sedang bermain-main dengan senjata mereka. Shen Tu tertawa sinis sambil berkata
kepada adiknya, “Para siluman itu menyangka dengan membawa senjata itu, maka
kita tidak berdaya. Mereka salah, mari kita beri mereka pelajaran!” Dengan
segera Shen Tu dan Yu Lei pergi mengambil sebuah dahan dari pohon persik yang
paling tua dan besar. Setelah itu, mereka segera berlari ke arah siluman.
Para siluman pun mulai ketakutan. Namun, Nenek Hantu berkata
, “Jangan takut! Senjata andalan mereka tidak ada di tangan mereka. Mereka bisa
berbuat apa terhadap kita? Ayo , kita teruskan pesta.” Mendengar ucapan Nenek
Hantu, mereka pun merasa tenang. Waktu Shen Tu dan Yu Lei datang, mereka semua
malah tertawa sambil mengolok-olok, “Ha-ha-ha kalian datang ke sini mau
ngapain? Apa mau cari senjata kalian? Sayang, senjata kalian sekarang sudah
menjadi milik kami.” Namun, tanpa diduga, dengan cepat Shen Tu dan Yu Lei
menghajar dan menangkap mereka. Dalam waktu singkat mereka semuadiikat dan
dilemparkan kembali ke lubang dalam sarang mereka.
Rupanya Shen Tu dan Yu Lei tetaplah jagoan meski senjata
andalan tidak ada di tangan mereka. Para siluman dan hantu sangat ketakutan dan
tidak berani lagi macam-macam jika mendengar nama Shen Tu dan Yu Lei atau
mengetahui keberadaan mereka di suatu tempat. Sejak saat itu, penduduk desa
selalu menggunakan dua lembar kertas yang terbuat dari bahan pohon persik. Pada
kertas itu ditulis nama Shen Tu dan Yu Lei pada kertas lain. Kedua kertas itu
lalu di tempelkan di sebelah kiri dan kanan pintu rumah atau gerbang. Kalau
tahu ada dua nama yang menakutkan itu, para siluman dan hantu tidak akan berani
datang mengganggu. Itulah kisah mengapa orang membuat chun lian.
Pada zaman Dinasti Ming (1369-1644 Masehi) di kota Nanjing,
diterapkan bahwa di setiap rumah penduduk harus ada chun lian dari kertas merah
di setiap pintu rumah dan gerbang. Tentu chun lian tidak lagi semata
bertuliskan nama Shen Tu dan Yu Lei, namun boleh bermacam-macam tulisan hikmah
atau berkat. Kertas merah itu sudah menjadi lambang Shen Tu dan Yu Lei, serta
tulisan di atasnya adalah kata-kata mutiara atau harapan yan oleh seisi rumah
diharapkan bisa terjadi pada tahun yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar