Siapakah yang tidak
kenal Bakcang?
Ya, Bakcang adalah salah satu
jenis makanan yang terbuat dari beras ketan sebagai lapisan luar dan daging,
kacang, ebi, jamur, cabai, serta kuning telur asin sebagai isinya. Untuk
perasa, biasanya ditambahkan sedikit garam, gula, merica, kecap, penyedap
makanan, dan sedikit minyak nabati.
Secara harfiah,
Bakcang berarti yang berisi daging, namun pada praktiknya, juga ada
yang berisikan sayur-sayuran atau yang tidak berisi. Yang berisi sayur-sayuran
disebut Chai cang (dalam dialek Hokkian) dan yang tidak berisi
biasanya dimakan bersama dengan srikaya atau gula disebut Kicang (dalam
dialek Hokkian).
Menurut legenda,
Bakcang pertama kali muncul pada zaman Dinasti Zhou, dan berkaitan dengan
rakyat kepada Qu Yuan yang bunuh diri dengan cara melompat ke Sungai Miluo. Pada saat itu,
bakcang dilemparkan rakyat sekitar ke dalam sungai untuk mengalihkan perhatian
makhluk-makhluk di dalamnya supaya tidak memakan jenazah Qu Yuan. Untuk
kemudian, bakcang menjadi salah satu simbol perayaan Peh Cun atau Duanwu (端午).
Tradisi makan
bakcang secara resmi dijadikan sebagai salah satu
kegiatan dalam Festival Peh Cun sejak Dinasti Jin. Sebelumnya, walaupun
bakcang telah populer di China, namun belum menjadi makanan simbolik festival
ini. Bentuk bakcang sebenarnya juga bermacam-macam dan yang kita lihat sekarang
hanya salah satu dari banyak bentuk dan jenis bakcang. Di Taiwan, pada zaman Dinasti
Ming akhir, bentuk bakcang yang dibawa oleh pendatang
dari Fujian adalah bulat gepeng, agak lain dengan bentuk limas
segitiga yang sering kita lihat sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar