Mengenai Saya

Selasa, 18 November 2014

=Belajar Bahasa Mandarin=

PROSES ADAPTASI


Selama 2 tahun belakangan, jumlah peminat Bahasa Mandarin khususnya untuk belajar di kelas percakapan terus bertambah. Belajar Mandarin dengan memotong jalan untuk fokus pada percakapan  saja tanpa mempelajari hurufnya (Hanzi) saja sudah bisa mengurangi tingkat kesulitan hingga hampir 50% *menurut pendapat kami para pengajar* Hal ini sesuai dengan realitas lamanya siswa mempelajari bahasa kuno ini kalau dengan dan tanpa Hanzi (huruf Mandarin). Belajar Mandarin tanpa Hanzi, hanya dengan menggunakan Pinyin, seorang pembelajar yang tidak mempunyai dasar sama sekali bisa menguasai pembicaraan perhotelan atau pariwisata dalam waktu sekitar 1 tahun *dengan catatan siswa tidak malas-malasan juga. Sedangkan dengan belajar lengkap dengan Hanzi, siswa membutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya, dan lebih banyak yang tidak berhasil sampai benar-benar menguasai dengan baik. Sebagai pengajar, akhirnya saya meyakini apabila pelajar sudah memasuki masa kerja, maka akan sulit baginya untuk meempelajari bahasa Mandarin secara utuh dengan Hanzi. Guru-guru lain juga beberapa menyetujui hal ini, meskipun dengan begitu mengorbankan suatu kualitas kesempurnaan pengusaan bahasa Mandarin yang tanpa penguasaan Hanzi ini. Namun, bagi pelajar hal ini masih dianggap tidak terlalu memudahkan. Legenda atau mitos sulitnya belajar bahasa Mandarin masih sangat terasa, bagi pengajar maupun pelajar.

Kenapa bahasa Mandarin terasa lebih sulit dibandingkan mempelajari beberapa bahasa lain? *menurut para pelajar yang pernah belajar bahasa Inggris, Jepang dan Korea* Kesimpulan mulai muncul setelah mengajar cukup lama. Sulitnya bahasa Mandarin adalah karena bahasa yang sangat tua ini MUTLAK membutuhkan PROSES ADAPTASI. Kenyataannya di Indonesia, lingkungan kita masih sangat melekat dengan bahasa Inggris. Dengan begitu bahasa Inggris pasti terasa lebih mudah karena kita terbiasa mendengar dan melihat. Sedangkan untuk bahasa lain, kita memerlukan akses khusus untuk lebih dekat dengan bahasa tersebut. Dengan kondisi ini saja pasti sudah ada tantangan tersendiri untuk mempelajari bahasa asing itu. Ditambah lagi, BAHASA MANDARIN memerlukan 
4 NADA untuk bisa dikatakan benar ucapannya. Setiap nada menempel di setiap kata tanpa pembeda laki-laki perempuan, tua-muda, kata kerja-kata benda dll. Pokoknya 4 nada itu menempel suka-suka namun sangat PATEN. Tanpa nada yang diucapkan tepat, sudah pasti kalimat jadi membingungkan.

Pada awal-awal masa belajar biasanya pelajar cukup ambisius menelan semua pelajaran, laksana pendaki gunung pemula yang menggebu-gebu pada awal pendakian. Kami pengajar selalu mengingatkan pelajar untuk belajar agak PERLAHAN, namun KONSISTEN. Satu hal yang paling dikeluhkan setelah belajar percakapan Bahasa Mandarin beberapa bulan adalah sulitnya menghapal dan melafalkan 4 NADA (SHENGDIAO) tersebut. Setelah beberapa ratus kosakata yang dihapal, kepahitan mulai terasa. Nada-nada tersebut tidak lagi melekat pada kata-kata yang sudah dihapal, kebanyakan lepas terlupakan. Lebih parah lagi banyak pelajar yang menganggap 4 nada terlalu menyulitkan sehingga enggan menghapalnya. Namun sayangnya, tanpa 4 NADA itu bahasa Mandarin bukanlah bahasa Mandarin. 4 Nada itu tetap disana menunggu kita mengingatnya dan melafalkan dengan benar kalau kita ingin bisa... Namun bagaimana mungkin beribu kata dengan 4 NADA menjengkelkan itu bisa dihapal dengan baik? Ternyata beruntunglah OTAK KITA mampu BERADAPTASI. Apa yang terjadi setelah berjuang menghapal 4 Nada selama beberapa bulan adalah Otak mampu menghapal 4 Nada LEBIH CEPAT. Proses adaptasi seperti ini memang diperlukan di setiap proses pembelajaran. Kebanyakan pelajar yang telah belajar 1 tahun bahasa Mandarin 2x kecepatannya menghapal nada dibanding para pemula. Dan setelah waktu beberapa tahun, melalui proses belajar dan praktek, 4 NADA tersebut bukan lagi masalah. Terkadang ketidakpercayaan diri pada PROSES yang berlangsung selama pembelajaran yang menyebabkan kegagalan. Saya sendiri termasuk yang sangat dipusingkan pada awal-awal belajar 4 NADA tersebut. Ketidakpercayaan akan kemampuan mengingat dan melafalkan 4 NADA (SHENGDIAO) terjawab setelah saya bertahan mempelajarinya selama 8 bulan. Melafalkan dan mengingat 4 NADA menjadi semakin mudah seiring dengan lamanya kita belajar. 

Semoga bermanfaat :)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar